Tetap
melakukan yang benar dan indah, meskipun....
Dalam hidup, ada banyak
hal yang tidak bisa kita dapatkan, termasuk menghadiri Misa FE secara teratur,
karena satu dua hal, termasuk tidak ada imam yang mempersembahkannya. Namun
kecintaan kita terhadap tradisi Katolik jangan sampai lemah. Ada yang menulis
demikian:
Pergumulan hati sebelum
menuju Misa Kudus, antara menggunakan mantilla atau tidak, akhirnya aku
mengambil keputusan untuk menggunakan mantilla.
Ini adalah salah
satu contoh di mana kita tetap proaktif meskipun ketika apa yang kita harapkan
belum ada. Contoh yang lain seperti menanggapi undangan seperti ini:
The Ordinary Form of Roman
Missale,
aka Misa Latin Bentuk Biasa (Novus Ordo) Paulus VI.
On Sun. Feb. 16, 2014 started 15:00
aka Misa Latin Bentuk Biasa (Novus Ordo) Paulus VI.
On Sun. Feb. 16, 2014 started 15:00
Dan saya
tambahkan: kita bisa juga menerima komuni langsung di lidah sambil berlutut.
Dari pada merasa diabaikan
atau “tidak dimengerti” – seperti yang ditulis di FB demikian:
Paus Fransiskus tidak bisa
mengerti mengapa generasi muda Katolik sekarang ini mau kembali ke Misa Latin
Tradisional.
Menurut Paus, fenomena ini hanyalah sekedar mode atau Fashion. Dan kalau fenomena ini hanya sekedar mode/fashion maka TIDAK PERLU diberi perhatian lebih.
Menurut Paus, fenomena ini hanyalah sekedar mode atau Fashion. Dan kalau fenomena ini hanya sekedar mode/fashion maka TIDAK PERLU diberi perhatian lebih.
kita tetap setia
melakukan yang benar dan indah. Dengan demikian ketika ada kesempatan
menghadiri Misa FE, kita tidak merasa asing, tetapi sesuatu yang telah kita
hidupi.
Tuhan memberkati.
N.B: Saya sengaja
tidak mencantumkan nama-nama yang menulis.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.