Yesus Bangkit
Karena waktu masih banyak sebelum berangkat ke paroki Santissima Trinita dei
Pellegrini (FSSP) di Roma untuk mengikuti Vigil Paskah dalam forma
ekstraordinaria, saya menulis sedikit permenungan seputar kebangkitan Yesus.
Dari kecil sampai sekarang, setiap kali mendengar Injil tentang kebangkitan
Yesus, saya mengertinya seperti yang tertulis (literal). Saya percaya bahwa Ia
bangkit. Saya telah banyak mendengar dan membaca penjelasan, pertanyaan,
keberatan dan perdebatan yang mengatakan sebaliknya. Ada banyak orang yang
berkeliling ke sana ke mari baik yang beragama maupun yang tidak percaya akan
Tuhan mengatakan bahwa kebangkitan Yesus itu adalah omong kosong, mustahil,
dogeng, kekanak-kanakan.
Apakah orang dewasa seperti saya masih percaya bahwa Yesus bangkit secara
badaniah? Ya.
Tentunya kita tahu benar cerita tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin
di Injil Lukas (16,19-31). Di bagian terakhir dari cerita tertulis demikian:
“... mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit
dari antara orang mati” (Luk 16,31). Kita harus ingat bahwa cerita ini
menyangkut keselamatan dan siksaan kekal yang menunggu setiap orang setelah
kematian. Banyak nabi telah mengumandangkan tentang adanya neraka dan surga
yang menunggu manusia.
Demi keselamatan kita, apakah kita hendak menolak seseorang yang telah
bangkit dari kematian bahkan yang sudah turun ke neraka? Yesus menderita, mati,
dan bangkit demi keselamatan kita. Jika kita menolak bahwa Yesus sungguh
bangkit secara badaniah, kita sudah mencelakakan diri sendiri, kita sudah
menentukan pilihan kita.
Rasul Yohanes, demikian juga penginjil lainnya, menulis tentang Yesus supaya
kita percaya dan beroleh hidup dalam nama-Nya (bdk. Yoh 20,30-31).
Kebangkitan Yesus adalah alasan untuk merindukan surga. Jika Dia tidak bangkit,
maka sia-sialah iman kita (bdk 1 Kor 15,14).
Amin.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.