Percaya dengan Lutut. Maksudnya?


Percaya dengan Lutut.
M. Mosebach (seorang penulis, awam, pencinta Misa FE) menulis: “We believe with our knees, or we do not believe at all.” Yang kurang lebih mengatakan: kita percaya dengan lutut kita atau kita tidak percaya sama sekali. Ini dalam konteks menghadiri Kurban Misa. Orang-orang Katolik percaya bahwa yang mereka terima saat komuni adalah Tubuh Kristus sendiri. Yang menjadi pertanyaan: bagaimana kepercayaan itu sungguh nyata? Mosebach menulis lebih lanjut demikian (saya bahasakan ulang): Orang berlutut saat komuni karena ia percaya bahwa Sang Pencipta hadir dalam hosti. Hal ini sungguh bahan tertawaan dan ejekan di banyak tempat, dan kita harus bersyukur kepada Tuhan karena itu.
Jika kita mengamini bahwa saat komuni kita menerima Tubuh Kristus, kita menerima Tuhan, iman ini jangan hanya tinggal di pikiran saja tetapi juga harus nyata dalam gerakan tubuh misalnya berlutut. Orang yang bukan Katolik bisa berpikir seperti kita, tetapi apakah mereka akan berani berlutut di hadapan Tubuh Kristus? Kita terlalu banyak memakai kepala dalam beriman, tetapi jarang dengan anggota tubuh yang lain yang mana tidak kalah pentingnya. Tanpa banyak berkata apa-apa, mereka yang menerima komuni di lidah sambil berlutut menyatakan iman mereka secara mendalam.
Pikirkan ini. Siapa yang sering disuap? Orang yang tidak berdaya. Kita adalah orang-orang yang tidak berdaya di hadapan Tuhan. Berlutut di hadapan orang lain? Tanda hormat dan kerendahan. Kita hormat dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Marilah kita menyembah Tuhan tidak hanya dengan kata-kata tetapi juga sikap badan yang mana lebih menyatakan apa yang kata-kata tidak mampu mengungkapkannya.
Tuhan membekati.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.