Menggugat Extra Ecclesiam Nulla Salus:
(1) setiap agama
saling melengkapi!
Mereka yang berpikir bahwa tidak ada agama yang memiliki kebenaran
seluruhnya, juga mempertanyakan Extra
Ecclesiam Nulla Salus (EENS = di
luar Gereja tidak ada keselamatan). Jika tidak ada agama yang memiliki
kebenaran seluruhnya, itu juga berarti bahwa Gereja Katolik tidak bisa
mengklaim memiliki kebenaran seluruhnya. Dengan demikian Gereja Katolik tidak
bisa lagi menyatakan diri sebagai satu-satunya sarana keselamatan. Orang lain bisa
selamat lewat agamanya masing-masing tanpa harus menjadi Katolik.
Dari asumsi bahwa tidak ada agama yang memiliki kebenaran seluruhnya, bisa
ditarik kesimpulan bahwa setiap agama saling melengkapi. Konsekuensinya adalah
Gereja Katolik membutuhkan agama lain. Pertanyaan: apa yang kurang di Gereja
Katolik sehingga membutuhkan agama lain? Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita
perlu mempertanyakan asumsi yang menyatakan bahwa tidak ada agama yang memiliki
kebenaran seluruhnya.
Apakah yang dimaksud dengan kebenaran di sini? Ajaran agama? Jika kebenaran
yang dimaksudkan di sini ajaran setiap agama, yang jelas dari pengamatan
sehari-hari, setiap agama tidak hanya mengajarkan hal yang berbeda tetapi juga hal-hal
yang berlawanan dengan agama lain. Manakah yang benar agama Islam yang
mengajarkan bahwa babi dan minuman alkohol adalah haram atau agama Kristen yang
mengajarkan bahwa Kerajaan Surga bukanlah soal makan dan minum? Manakah yang
salah agama Kristen yang mengajarkan bahwa manusia itu lahir dan mati sekali saja
atau agama Hindu yang mengajarkan tentang reinkarnasi? Bagaimana bisa ajaran
setiap agama saling melengkapi satu sama lain kalau ada ajaran-ajaran yang
saling bertolak belakang. Dengan demikian, jika kebenaran yang dimaksudkan
adalah ajaran agama, adalah salah mengatakan bahwa setiap agama saling
melengkapi karena tidak ada agama yang memiliki kebenaran seluruhnya.
Apa yang kurang dalam Gereja Katolik sehingga membutuhkan agama lain? Jika
itu menyangkut keselamatan, jawabannya: Gereja Katolik tidak membutuhkan agama
lain. Kedengaran sombong, picik, intoleran? Saya kita tuduhan seperti itu hanya
karena orang tidak nyaman mendengar EENS,
ragu dengan keselamatannya sendiri, tapi yakin bahwa orang lain bisa selamat,
atau menderita sindrom “rumput tetangga lebih hijau.” EENS sepertinya hanya menyangkut Gereja Katolik. Padahal EENS menyangkut Tuhan yang menawarkan
keselamatan kepada setiap manusia dengan mengorbankan PutraNya sebagai pemulih
atas dosa-dosa mereka. Karya penyelamatan ini bukan hanya ide atau peristiwa
masa lampau, tetapi nyata dalam Gereja Katolik lewat pelayanan
sakramen-sakramen. Hanya dalam Gereja Katolik, Tuhan menyediakan sarana
keselamatan ini.
Kita ambil contoh Sakramen Pengakuan yang mana tidak ada dalam agama lain, selain
dalam Gereja Katolik. Jika keselamatan itu menyangkut pengampunan atas
dosa-dosa, maka kesimpulannya adalah hanya dalam Gereja Katolik kita bisa
selamat, karena hanya dalam Gereja Katolik ada Sakramen Pengakuan. Tentunya ada
protes: Tuhan bisa mengampuni manusia di luar Sakramen Pengakuan. Bagaimana
kamu tahu bahwa kamu sudah diampuni? Jangan lari ke argumen: Yesus sudah mati
bagi dosa-dosa kita. Pernyataan bahwa Yesus mati bagi dosa manusia adalah
tawaran yang membutuhkan keputusan pribadi. Kapan kamu melakukan keputusan
pribadi itu dan kapan secara pribadi pula Tuhan mengatakan kepadamu: Aku
mengampunimu?
Setiap agama saling melengkapi? Tidak dalam hal keselamatan. Tetapi untuk
membersihkan selokan, membangun jalan raya, penghijauan, pengentasan
kemiskinan, pokoknya urusan di dunia ini setiap orang membutuhkan satu sama
lain.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.