Ko-Rup-$i (Lukas 16,1-13; Amos 8,4-7)

Bendahara yang diceritakan oleh Yesus pada pagi hari ini pasti sudah berurusan dengan KPK. Apa yang dilakukan oleh bendahara itu adalah korupsi. Dan dia melakukan korupsi dua kali. Dia dituduh korupsi dan kemudian menyelamatkan diri dengan korupsi pula. Dan tuannya memuji dia karena ia cerdik, lihai. Dalam masyarakat kita, korupsi menjadi sesuatu yang wajar, normal. Orang tidak malu lagi. Tidak ada lagi rasa bersalah. Saya mulai berpikir, orang tidak lagi takut dengan api neraka, karena setelah sebulan berpuasa, orang membagi-bagi uang. Tentunya ada yang memakai uang korupsi untuk itu. Sepertinya puasa dan sakat menghapus dosa korupsi. Hati dan pikiran menjadi bersih, bebas dari rasa salah dengan puasa sebulan dan dengan sakat yang besar. Yang lebih parah lagi para koruptor kita saling melindungi. Mereka mudah saja mengorbankan orang lain, untuk menjauhkan diri mereka dari buli, dari penjara. Apa yang diceritakan Yesus 20 abad yang lalu, masih terjadi hingga hari ini.

Demi masa depan yang aman, sejahterah, terjamin, orang melakukan apa saja termasuk melakukan korupsi. Masa depan yang dipikirkan itu hanyalah bagian kecil dari masa depan kita yang sesungguhnya yaitu hidup abadi. Sebelum melakukan korupsi, memanipulasi pajak yang merugikan negara, jangan hanya memikirkan masa depan yang pendek itu, tetapi pikirkan pula masa depan kita yang sebenarnya yaitu kehidupan kekal. Mengapa? Seperti yang kita dengarkan dalam bacaan pertama tadi bahwa Tuhan tidak akan melupakan segala perbuatan yang tidak adil dan yang tidak jujur.

Bagaimana kita memikirkan masa depan kita yang sesungguhnya itu? Memperoleh kekayaan atau menghasilkan uang dengan cara yang adil dan benar serta mempergunakannya untuk hal-hal yang mulia, yang menolong sesama, yang bermanfaat untuk kepentingan bersama.

Untuk menjadi orang Kristen yang baik, kita perlu menjadi warga negara yang baik, tidak terlibat dalam korupsi yang merugikan negara dan kepentingan bersama. Semoga nama-nama orang Kristen semakin berkurang dalam daftar hitam KPK. Amin. Semoga.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.