Tanpa alasan berat, tidak ke gereja pada
hari Minggu adalah dosa berat. Sekiranya kita tidak ke gereja karena malas,
tidak ada mood, lebih suka melakukan kegiatan yang lebih menyenangkan, etc,
kita telah melakukan dosa berat. Jika kita mengingat apa yang kita renungkan
dalam tulisan sebelumnya bahwa hanya butuh satu dosa berat untuk masuk neraka,
berarti satu kali tidak ke gereja pada hari Minggu, sejauh itu adalah dosa
berat, kita sudah berjalan ke neraka. Kita mungkin akan protes: apakah Tuhan
yang maha pengampun sampai hati membiarkan kita berjalan masuk neraka hanya
karena satu kali tidak ke gereja pada hari Minggu?
Satu kali tidak pergi ke gereja pada hari
Minggu mungkin saja berkaitan dengan dosa lainnya, seperti malas. Dosa berat
karena tidak pergi ke gereja pada hari Minggu mungkin saja sudah menjadi kebiasaan.
Orang yang rajin ke gereja pada hari Minggu dan pada hari raya wajib lainnya,
jika dia tidak pergi satu kali kemungkinan besar karena terpaksa sekali
misalnya sakit. Dan dia tidak melakukan dosa berat karena ada alasan yang berat
yang membuatnya tidak bisa pergi ke gereja.
Kita tidak bisa menyembunyikan diri di
balik pertanyaan ini: apakah Tuhan yang maha pengampun sampai hati membiarkan
kita berjalan masuk neraka hanya karena satu kali tidak ke gereja pada hari
Minggu? Kita perlu memeriksa diri mengapa kita tidak ke gereja. Apakah memang
baru satu kali? Apakah memang hanya dosa berat - tidak pergi ke gereja tanpa
alasan berat - itu saja yang kita lakukan? Mungkin ada dosa lain yang
berhubungan dengan itu. Terlebih lagi, ini yang patut kita ingat, satu dosa
membuka peluang untuk melakukan dosa yang lain. Jika kita tidak ke gereja pada
hari Minggu karena malas misalnya, kita patut ingat bahwa kita berada dalam
keadaan dosa berat, sehingga pada hari Minggu berikutnya, jangan kita pergi
komuni sebelum mengaku dosa karena kita akan jatuh dalam dosa sakrilegi.
Mungkin kita protes lagi: jika saya tidak
menerima komuni, untuk apa saya pergi ke gereja pada hari Minggu? Saat kita
mulai protes demikian, dosa kesombongan dan kemarahan sudah mulai nampak di
ambang pintu. Komuni bukanlah hak kita. Kita pergi ke gereja pada hari Minggu
untuk memenuhi kewajiban kita: menguduskan hari Tuhan, menyembah Tuhan, bersyukur
kepada-Nya. Dan mengapa tidak, datanglah lebih awal supaya bisa bertemu dengan
seorang imam untuk mengaku dosa. Dengan demikian selain kita menerima
pengampunan juga Tubuh Kristus yang kedua-duanya menguatkan kita dalam
perjalanan kita ke surga.
Gereja tidak membebani kita dengan banyak
peraturan. Justru karena Gereja mencintai kita, menginginkan kita sampai di
surga, maka Gereja menunjukkan kepada kita rambu-rambu yang patut kita
perhatikan selama perjalanan kita ke surga supaya kita aman dan selamat.