"Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapaknya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu" (Luk 14,26).
Bahasa Semetik (misalnya Ibrani dan Arab) tidak mengenal perbandingan. Untuk mengatakan "Saya lebih mencintai si A dari pada si Z" akan diungkapkan demikian "Saya mencintai si A dan membenci si Z." Padahal yang dimaksudkan adalah "Saya mencintai si A dan si Z, meskipun saya memberikan perhatian yang lebih kepada si A."
Kata "membenci" berarti pula "meninggalkan, memutuskan, melupakan." Orang harus membenci dosanya, berarti orang harus meninggalkan dosanya.
Tantangan untuk mengikut Yesus amat tergantung pada situasi dan zaman. Ketika Yesus hendak ke Yerusalem, salib sudah menunggu Dia di sana. Jadi mereka yang hendak mengikutinya ke Yerusalem harus siap mati pula: membenci nyawanya. Kini Yesus sudah dimuliakan. Jadi kita murid-murid Yesus saat ini harus membenci segala hal yang menghalangi kita (misalnya dosa, kejahatan, ketidakadilan, ketidakpedulian, kebiasaan buruk, kelalaian) untuk masuk dalam kemuliaanNya.
Tapi jangan kita takut dan berkecil hati, karena Tuhan tetap setia ketika kita lari dari tantangan atau masuk ke dalam hal-hal yang menghalangi itu, asalkan kita selalu ada keinginan bertobat.
Semoga. Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.